pas lagi ym-an ngomongin masalah sindrom malesinism, minah (yang dapet dari izel) ngirim ini,
The Power Of Kepepet
Manusia mempunyai kekuatan yang tidak terduga yang bisa keluar setiap saat di dalam hidupnya. Kekuatan itu datangnya tanpa disadari dan secara spontan. Biasanya kekuatan itu muncul pada saat seseorang berada dalam kondisi terdesak atau biasa kita bilang kepepet.
Bayangkan ketika kita dalam keadaan terdesak, terancam, atau dalam keadaan bahaya kita bisa melakukan hal yg diluar kebiasaan kita.
Sebagai contoh saat dikejar Anjing seorang anak kecil bisa berlari lebih kencang daripada anjin yang mengejarnya, dikarenakan adanya rasa takut digigit dan dipicunya adrenalin yang meningkat.
Sehingga otak dan tubuh mengolah kekuatan di luar rata2 yang biasa kita keluarkan.
Contoh lainnya, ketika sesorang ingin menikah dan kondisi keuangan blm memungkinkan, selalu saja ada jalan keluar. Entah darimana uang itu akan datang dan pernikahanpun bisa berlangsung. Lalu setelah menikahpun untuk membeli rumah, mengisi segala isinya ada aja jalan yang terbuka untuk mewujudkannya.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa saat kondisi kita terdesak, otak kita selalu memikirkan jalan keluar yang dapat membuat kita meraih dan mencapai apa yang kita inginkan.
Otak kita juga harus dibuat terdesak, agar bisa bekerja maksimal dan mencapai tujuan kita.
Tetapi tentu saja ada ukuran tersendiri dan batasan yang dimana kita ketahui. Untuk hidup dalam kadaan terdesak kita harus tahu ukuran kita, bayangkan seperti jika anda latihan ke gym, kita selalu mulai dari beban yang kita mampu setelah itu kita tambah secara bertahap dan perlahan.
Jika kita langsung menambah beban berkali lipat, bisa jadi otot dan badan kita akan cedera.
Begitu juga dengan otak, jangan memberikan beban yang terlalu berat tetapi perlahan. Selesaikan semua masalah dengan menggunakan skala prioritas.
Terinsiprasi dari cerita Bpk. Jaya Setiabudi
No comments:
Post a Comment